Dimasa era yang serba canggih dan modern saat ini, manusia disibukkan dengan berbagai multimedia dan mesin mesin serta peralatan yang memiliki teknologi tinggi. Rutinitas kerja yang terprogram dan cenderung monoton membawa manusia masuk kedalam suasana yang membosankan dan menjenuhkan. Nuansa kedamaian dan keheningan sudah tidak lagi dirasakan, suara kicau burung, kokok ayam dipagi hari, suara sapi tidak lagi terdengar. Banyak anak anak kita tidak pernak melihat seperti apa ayam makan, bagaimana menanam sayur mayur dan banyak lagi kearifan lokal yang kurang di perhatikan.
Berwisata di Desa atau di Kebun Merupakan gagasan yang menantang kami untuk dikembangkan di Kepulauan Riau khususnya di Pulau Bintan dan Lingga yang memiliki potensi tanah dan kandungan sejarah yang tinggi untuk di padukan menjadi atraksi dalam berwisata
Kunjungan saya beberapa minggu yang lalu ke Lingga sewaktu di undang menjadi narasumber dalam mengemas produk wisata di Kabupaten ini menambah semangat kami untuk mengemas paket wisata bernuansa pedesaan dan sejarah
Tahun lalu saya sempat ikut menjadi salah seorang yang ikut mempersiapkan Kawasan Gunung Bintan untuk di jadikan Desa Wisata dan sepertinya Kawasan ini masih perlu pembinaan yang berkesinambungan, perpaduan peninggalan sejarah dan potensi agro yang dimiliki sangat potensi dijadikan tawaran baru dalam berwisata
Keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan dalam mengembangan pariwisata ini karena konsef ini melibatkan langsung masyarakat sekitar yang lansung berinteraksi dengan wisatawan/tamu. Pembinaan dan penataan desa menjadi sesuatu yang harus dilakukan
Kebijakan pemerintah dalam mendukung program pengembangan desa wisata juga sesuatu yang mutlak sehingga terciptanya suasana desa yang indah, rapi, aman dan damai
Semoga semangat semua pihak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui wisata pedesaan ini tetap terjaga dan terbina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar